Kita Adalah Pembuat Karma kita sendiri mewarisi karma kita sendiri dah terlahir oleh karma kita sendiri......

Minggu, 19 Januari 2014

Swort Art Online

Mustahil melarikan diri sebelum game diselesaikan; 'Game Over' sama artinya dengan «kematian»—.
Tanpa mengetahui «kebenaran» dari MMO (Massively Multiplayer Online) generasi selanjutnya , «Sword Art Online(SAO)», sekitar sepuluh ribu orang masuk bersamaan, membuka tirai game kematian yang kejam ini.
Bermain sendirian dalam SAO, sang karakter utama Kirito dengan segera menerima «kebenaran» dari MMO ini.
Dan di dalam dunia game tersebut, sebuah kastil raksasa yang melayang bernama «Aincrad», dia membedakan dirinya sebagai solo player.
Bertujuan untuk menyelesaikan game tersebut dengan mencapai lantai teratas, Kirito dengan penuh risiko bermain sendirian.
Karena dipaksa oleh seorang pendekar wanita yang ahli menggunakan 'Rapier' bernama Asuna, akhirnya Kirito bekerja sama dengannya.
Pertemuan itu membawa kesempatan untuk menarik keluar takdir Kirito.

Rabu, 12 Juni 2013

Peh Cun (Duan Wu)

 PEH CUN ( DUAN WU )


Keajaiban Terjadi

Peh Cun adalah satu dari empat hari raya besar tradisi masyarakat Tionghua. Dimana hari-hari tradisi tersebut antara lain Imlek (Chun Jie) (diadakan tanggal 1 bulan 1 penanggalan lunar) yang merupakan festival musim semi atau tahun baru masyarakat Tionghua, Ceng Beng (Qing Ming) (tanggal 5 atau 6, bulan April) merupakan sembahyang kepada leluhur, Peh Cun (Duan Wu) (tanggal 5 bulan 5, penanggalan lunar) dimana memiliki hubungan erat dengan matahari, Tiong Cu (Zhong Qiu) (tanggal 15, bulan 8, penanggalan lunar) merupakan hari raya pertengahan musim gugur, yang biasanya ditemani dengan makanan yang bernama kue bulan.
 




Peh Cun adalah dialek Hokkian untuk kata pachuan (mendayung perahu). Walaupun perlombaan perahu naga bukan lagi praktek umum di kalangan Tionghoa-Indonesia, namun istilah Peh Cun tetap digunakan untuk menyebut festival ini. Festival ini telah berumur lebih 2300 tahun dihitung dari masa Dinasti Zhou. Perayaan festival ini yang biasa kita ketahui adalah makan bacang dan perlombaan dayung perahu naga. Karena dirayakan secara luas di seluruh Cina, maka dalam bentuk kegiatan dalam perayaannya juga berbeda di satu daerah dengan daerah lainnya, begitu pula di indonesia. Namun persamaannya masih lebih besar daripada perbedaannya dalam perayaan tersebut.

Dari literatur lain, Peh Cun memiliki makna sebagai hari untuk menghindari xie (serong, jahat, buruk, busuk, rusuh, penyakit, bencana). Selain itu, beberapa keunikan dan keajaiban dipercaya terjadi pada hari Peh Cun, salah satunya adalah telur mentah dapat berdiri. Menurut kepercayaan sebagian orang tionghoa bahwa hal ini dapat terjadi di hari Peh Cun jam ke 5 perhitungan lunar sekitar pukul 11 hingga 13. Dikatakan dalam sebuah literatur bahwa pada jam tersebut adalah saat dimana kekuatan vertikal lintang langit, manusia dan bumi bersatu. Biasanya dilakukan perenungan pada saat ini.

Perayaan Peh Cun sendiri memiliki keterkaitan dengan tradisi dan kebudayaan Indonesia. Hampir setiap klenteng maupun Vihara di Indonesia termasuk di Bogor merayakan Peh Cun dengan cara-cara yang unik seperti perlombaan mendirikan telur, saling memberikan kado atau memasak bacang bersama sehari sebelumnya. "Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda. Contohnya saja di Tangerang tahun lalu diadakan perahu naga di sungai Cisadane. "








Rabu, 26 Desember 2012

Kata-kata Mutiara

Tersenyumlah


Melangkah dalam Keyakinan

Sekali kamu melangkah ke depan, tak ada jalan untuk kembali.
Dan bila kau tak dapat kembali, yang harus kau pikirkan hanyalah jalan terbaik untuk bergerak ke depan.
Bila yang lalu tidak bisa diraih dan diubah, sedangkan yang akan datang belum lagi terjadi,
maka yang terbaik yang bisa diperbuat adalah HIDUP SAAT INI dengan keyakinan benar.
( Syair Buddhis)



Dalam keadaan sulit

Jika Anda dalam keadaan sulit,
ingatlah bahwa segala sesuatu tidak kekal adanya (Anicca),termasuk kesulitan itu sendiri.
Dengan ingat kebenaran akan kehidupan yang tidak kekal,
Anda akan mampu membebaskan diri dari kesulitan yang ada tanpa membuat kesulitan baru.

( YM. Bhikkhu Saddhaviro Thera )



Menyesuaikan Kondisi

Ajaran Buddha tentang menyesuaikan pada kondisi dan ajaran Confusius tentang kehidupan sederhana adalah rakit untuk kita menyeberangi samudera.
ini adalah karena cara dunia tidaklah pasti dan satu pikiran membawa kepada ribuan komplikasi.
bila kamu dapat membuat dirimu nayman dimanapun kamu berada, kamu bisa pergi kemanapun juga

Mimpi- mimpi

Bangun! Berjagalah!
Apakah gunanya mimpi-mimpimu?
Bagaimana engkau dapat meneruskan tidurmu,
Bila engkau sedang sakit ditusuk oleh panah kesedihan.

(Sutta Nipata 331)



Pusatkan perhatianmu

Jangan memikirkan masa lalu,
jangan mencemaskan masa yang akan datang.
Apapun yang telah terjadi terjadilah; yang akan datang belum tiba.
Gunakan kebajikanmu dan pusatkan perhatian pada masa sekarang.
Selesaikan saja pekerjaanmu saat ini !

( Bhaddekaratta Sutta - diringkas )
Oase Kehidupan

Bukan dengan kebencian atau rasa dengki,
bukan pula dengan iri hati, seseorang memandang kebahagiaan orang lain.
Ia yang dapat menaklukkan dirinya sendiri,
mengawasi batin serta pikirannya seperti tentara yang siaga penuh di medan pertempuran,
dapat menciptakan kebahagiaan sejati yang didambakan semua orang,
ibarat menemukan oase di tengah gurun pasir.

(Syair Buddhis)
Tersenyumlah


Senyumlah dan lakukan itu dengan tulus.
Pada waktu anda tersenyum dan melimpahkan pikiran cinta dan kasih sayang,
keajaiban terjadi.
Cahaya wajah dan kehadiranmu membawa gelombang mental positif
yang mampu meruntuhkan tembok dingin yang memisahkan anda semua.
Hanya cinta yang mempengaruhi dan mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif;
kebencian hanya akan mengeraskan pihak musuh.

( YM. Sri Dhammananda Nayaka Mahathera)


Pikiran sebagai Pelopor, Pemimpin, dan Pembentuk

Terkadang kita mesti melakukan sesuatu yang kita tidak sukai demi menciptakan sesuatu yang kita suka.
Tidak ada yang menarik dari sebongkah batu jika tidak ada yang mau mengolahnya menjadi emas.
Jika kita ingin mengubah suatu perilaku,
kita harus mengubah cara berpikir kita terlebih dahulu.

(Syair Buddhis)
Hidup Berkecukupan


"Kita harus belajar untuk merasa berkecukupan
dan berbahagia dengan apa yang telah ada kepada kita.
Kita bahkan harus merasa bahagia dan tercukupi dengan keadaan kita yang sekarang
meskipun kita belum mendapatkan sedikitpun apa yang kita harapkan"

( YM. Sri Dhammananda Nayaka Mahathera)
Renungan Kerap Kali

Aku akan mengalami usia tua.
Aku takkan mampu menghindari usia tua.
Aku akan menyandang penyakit.
Aku takkan mampu menghindari penyakit.
Aku akan mengalami kematian.
Aku takkan mampu menghindari kematian.
Segala milikku yang kucintai dan kusenangi akan berubah, akan terpisah dariku.
Aku adalah pemilik perbuatanku sendiri,
Terwarisi oleh perbuatanku sendiri,
Lahir dari perbuatanku sendiri,
Berhubungan dengan perbuatanku sendiri,
Tergantung pada perbuatanku sendiri,
Perbuatan apapun yang akan kulakukan,
Baik atau buruk
Perbuatan itulah yang akan kuwarisi.
Demikian hendaknya kerap kali kita renungkan..
 
Rahasia Hidup Sukses & Bahagia

Rahasia hidup yang sukses dan bahagia terletak pada melakukan apa yang perlu dilakukan pada saat ini.
Kita tidak perlu cemas akan masa lalu dan masa depan.
Kita tak dapat kembali ke masa lalu untuk membatalkan apa yang telah kita kerjakan.
Kita juga tidak mengantisipasi semua yang akan terjadi pada masa yang akan datang,
karena kondisi dunia yang terus-menerus berubah dan tidak bisa ditebak.
Hanya satu momen yang bisa kita kendalikan secara sadar, yaitu....saat ini.....!

( YM. Sri Dhammananda Nayaka Mahathera)

Kebahagiaan

"Kebahagiaan merupakan hal yang aneh,
semakin banyak Anda berbagi dengan orang lain,
semakin banyak pula Anda mendapatkan kepuasan."

( YM. Sri Dhammananda Mahathera)
Sahabat Sejati

Sahabat sejati adalah orang yang mengetahui semua kesalahanmu
tetapi tetap mencintaimu.

( Syair Buddhis )
MENDENGARKAN AJARAN

Gunakan hatimu untuk mendengarkan ajaran, bukan telingamu.
(Ajahn Chah)




Ketidakpedulian pada Dhamma

Ketidakpedulian pada Dhamma adalah bagaikan kemiskinan,
Kekurangan kwalitas mulia adalah bagaikan hutang,
Menutupi kwalitas buruk adalah bagaikan bunga hutang,
Menerima teguran adalah bagaikan menerima surat peringatan,
Kegelisahan adalah bagaikan dirajuk terus menerus,
Neraka adalah bagaikan hukuman.

(AN VI.45; versi yang dipersingkat).
  
 

Buddhist Song

Berdana sungguh Indah
Lagu-Lagu Buddhist.....
this Klik bro n sist yang Butuh


1. Dhamma Sang Buddha
2. Pujilah Dia
3. Parinibbana
4. Triratna Puja
5. Hari khatina
6. Lagu Kasih
7. Selamat hari waisak

sabar iya one by one, step by step.... hehehe... nanti lanjut ni yang pertama

Minggu, 23 Desember 2012

Sejarah Singkat Berdirinya Kelenteng “Boen Tek Bio”


Kelenteng Boen Tek Bio yang berlokasi di Jalan Bhakti No.14, Pasar Lama, Kota Tangerang berdiri pada tahun 1684. Pertama didirikan adalah dengan menggunakan bahan yang sangat sederhana yaitu bambu dan atap rumbia. Pembangunan kelenteng ini dipelopori oleh para kongsi dagang masyarakat tionghoa di perkampungan “petak sembilan” yang kini bernama kampung kali pasir yang berada di bagian timur sungai cisadane yang membelah kota tangerang.
Kelenteng ini kemudian diberi nama Boen (Intelektual), Tek (Kebajikan), Bio (Tempat Ibadah). Jadi nama Boen Tek Bio berarti Suatu Tenpat bagi Umat Manusia untuk menjadi Insan yang penuh Kebajikan dan Intelektual.
Sejak dari didirikannya, Kelenteng ini kemudian dirombak pada tahun 1775 dan merupakan bentuk awal dari bangunan yang sekarang berdiri. Kemudian sempat mengalami renovasi dan beberapa kali perombakan sampai terakhir pada tahun 1904.
Pada tahun 1844, saat mengalami renovasi, sejumlah “kimsin” atau Patung Dewa yang terdapat di Kelenteng Boen Tek Bio ini dipindahkan sementara ke Kelenteng Boen San Bio yang berlokasi di daerah pasar baru, Kota Tangerang. Setelah proses renovasi selesai proses kembalinya “kimsin” atau Patung Dewa ini ke Kelenteng Boen Tek Bio inilah yang kemudian diperingati sebagai prosesi ritual “Gotong Toapekong”.
Sementara versi sejarah lainnya menyebutkan bahwa prosesi ritual “Gotong Toapekong” ini pertama kali di adakan pada tahun 1856.
Terlepas dari perbedaan mengenai tahun pertama kali diadakannya ritual “Gotong Toapekong” ini, kini seiring dengan perkembangan jaman dan kebudayaan. Acara ritual ini telah berpadu dan berbaur menjadi pesta budaya nasional  yang mendapat dukungan resmi dari pemerintah kota Tangerang.
Pada Masa Orde Baru, Prosesi Ritual ini pernah dilarang dan semua kebudayaan yang berbau tionghoa seperti barongsay dan tarian naga sempat vakum. Setelah Reformasi bergulir, prosesi ini diadakan kembali dan sudah berskala nasional yaitu pada tahun 2000 yang lalu. Penyelenggaraan prosesi pada tahun 2012 ini adalah yang ke-14 sejak pertama kali di adakan dan yang ke-2 sejak era reformasi.